Senin, 13 April 2020

Mengonversi Teks Eksplanasi

Salah satu kegiatan belajar mengajar pada kelas XI semester dua adalah mengonversi teks eksplanasi. Kegiatan mengonversi teks merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengubah dari satu bentuk teks ke bentuk yang lain.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Konversi adalah perubahan dari satu sistem pengetahuan ke sistem yang lain, perubahan pemilikan atas suatu benda, tanah, dan sebagainya, perubahan dari satu bentuk (rupa, dan sebagainya) ke bentuk (rupa, dan sebagainya) yang lain. Intinya kegiatan mengonversi adalah mengubah satu bentuk yang lain. Mengonversi teks eksplanasi salah satunya adalah ke dalam bentuk ringkasan atau abstraksi.

Pada kegiatan mengonversi teks eksplanasi ke dalam bentuk abstraksi dapat dilakukan sama seperti ketika mengabstraksi sebuah teks. Langkah-langkah membuat abstraksi teks eksplanasi secara umum (bisa saja berbeda) antara lain sebagai berikut. Pertama, Membaca dengan cermat teks eksplanasi yang akan diabstraksi, jika perlu lakukan secara berulang agar dapat benar-benar memahami teks tersebut.

Kedua, catat pokok-pokok pikiran yang ada dalam teks eksplanasi tersebut. Ketiga, menyusun bagian-bagian penting (pokok pikiran) teks eksplanasi sesuai dengan struktur teks eksplanasi. Keempat, menuliskan kembali bagian-bagian penting tersebut menjadi paragraf abstraksi yang padu. Setelah abstraksi tersusun, lakukan perbaikan-perbaikan yang dianggap perlu sehingga abstraksi yang disusun sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini adalah teks eksplanasi tentang perubahan sosial.

No.Struktur TeksPeristiwa
1.Pernyataan UmumPerubahan sosial yang terjadi pada masyarakat merupakan perubahan dalam
struktur masyarakat dan berdampak pada berubahnya sistem sosial masyarakat seperti nilai, norma dan sikap perilaku, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya. Perubahan ini terjadi di masyarakat pada waktu tertentu. Perubahan sosial dalam masyarakat bukan produk tetapi merupakan sebuah proses seperti proses adaptasi makhluk hidup terhadap seleksi alam. Perubahan sosial dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan eksternal.
2.Hubungan sebab-akibatFaktor-faktor Internal
Faktor-faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat. Faktor ini didorong oleh motivasi berprestasi dari individu-individu dalam masyarakat itu. Apabila setiap individu memiliki motivasi untuk meraih prestasi terbaik, kelompok tersebut secara otomatis akan mengalami perubahan. Secara umum faktor-faktor internal yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah:

a) Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk menentukan cepat atau lambatnya perubahan sosial yang terjadi. Semakin banyak jumlah penduduk maka akan semakin kompleks. Kompleksitas inilah yang mengakibatkan cepatnya perubahan sosial yang terjadi. Namun sebaliknya, perubahan sosial yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah penduduk terjadi karena upaya pengisian kekosongan jumlah penduduk dan ditandai dengan konversi lahan terbuka menjadi lahan terbangun dan perubahan sektor primer menjadi sektor sekunder maupun sektor tersier. Hal ini menunjukkan adanya perubahan sosial pada pola aktivitas manusia.

b) Penemuan-Penemuan Baru (Inovasi)
Penemuan-penemuan baru dapat mendorong perubahan sosial dalam masyarakat. Penemuan-penemuan baru dapat dibedakan menjadi penemuan dan reka cipta. Penemuan merupakan penemuan unsur-unsur yang bersifat baru. Sedangkan reka cipta merupakan penemuan yang bersifat menyempurnakan bentuk penemuan lama, disebut reka cipta jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut. Penemuan maupun reka cipta biasanya terjadi di bidang teknologi. Peran penemuan teknologi baru di dalam perubahan sosial sangat besar, karena dengan adanya penemuan teknologi baru menyebabkan perubahan moda produksi dalam masyarakat.
 Salah satu kegiatan belajar mengajar pada kelas XI semester dua adalah mengonversi teks e Mengonversi Teks Eksplanasi
c) Konflik dalam Masyarakat
Pertentangan atau konflik dalam masyarakat juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan sosial. Pertentangan-pertentangan tersebut dapat berupa pertentangan antarindividu, antara individu dengan kelompok, antarkelompok, serta konflik antargenerasi. Konflik dalam masyarakat dikatakan sebagai salah satu faktor penyebab adanya perubahan sosial karena dalam konflik, masyarakat menjadi mudah terpengaruh isu negatif dan mengakibatkan cara pandang dan cara bersikap menjadi berubah.

d) Revolusi
Revolusi merupakan perubahan secara cepat yang terjadi karena adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang ada. Perubahan ini terjadi secara cepat khususnya pada tata penyelenggaraan lembaga masyarakatnya.
3.Hubungan sebab-akibatFaktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor Eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain:

a) Kondisi Alam yang Berubah
Kondisi alam yang berubah atau bencana alam mengakibatkan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut terpaksa berpindah untuk mencari tempat yang lebih aman. Perpindahan ini serta merta membawa dampak adanya unsur baru dalam sistem masyarakat di tempat baru, sehingga perlu adanya proses adaptasi atas lingkungan yang baru.

b) Peperangan
Peperangan dalam hal ini berarti pertikaian antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain di luar batas-batas negara, bukan konflik yang terjadi dalam masyarakat di negara yang sama. Dalam peperangan pasti ada pihak yang kalah dan pihak yang menang. Pada pihak yang kalah secara otomatis akan mengalami perubahan yang signifikan seperti perubahan struktur lembaga negara maupun perubahan dinamika sosial masyarakatmya.

c) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Interaksi antar masyarakat membawa pengaruh dalam pola perilaku. Dengan adanya interaksi, maka terjadi hubungan timbal balik yaitu saling mempengaruhi. Interaksi ini akan mengakibatkan budaya masyarakat lain tersebar dan kemungkinan diserap dalam kebudayaan masyarakat tertentu. Penyebaran kebudayaan secara damai dapat melalui penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain yang terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, akulturasi, maupun asimilasi. Budaya lain yang terserap pasti akan menghasilkan perubahan.

Konversi Teks
Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat berdampak pada berubahnya sistem sosial masyarakat seperti nilai norma dan perilaku maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatan. Perubahan sosial dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang terjadi dari dalam masyarakat, seperti :jumlah penduduk. penemuan, dan konflik dalm masyarakat. Sedangkan Faktor – faktor eksternal adalah faktor yang terjadi dari dalam masyarakat, yaitu : kondisi alam yang berubah, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

Unsur Serapan
Bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing. Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Berikut ini beberapa contoh unsur serapan dalam teks perubahan sosial.

No.IstilahArti
1.AdaptasiCara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup
2.KompleksitasKerumitan atau keruwetan
3.KonversiKonversi adalah proses perubahan dari sistem atau jenis instrumen tertentu menjadi sistem atau instrumen lain
4.InovasiInovasi adalah suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya.
5.AkulturasiAkulturasi adalah proses perubahan yang di dalamnya terjadi penyatuan budaya-budaya yang berbeda.
6.AsimilasiAsimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.

Konjungsi
Teks eksplanasi menggunakan konjungsi eksternal dan konjungsi internal. Konjungsi eksternal merupakan konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi internal merupakan konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa.

Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: dan, atau), perbandingan (contoh: tetapi, sementara), waktu (contoh: setelah, sebelum, sejak, ketika), dan sebab-akibat (contoh: sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun).

Konjungsi internal juga dapat dibagi ke dalam empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: selain itu, di samping itu, lebih lanjut), perbandingan (contoh: akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain), waktu (contoh: pertama, kedua ...., kemudian, lalu, berikutnya), dan sebab-akibat (contoh: akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya).

Beberapa contoh penggunaan konjungsi dalam teks perubahan sosial antara lain sebagai berikut.
  1. Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat merupakan perubahan dalam struktur masyarakat dan berdampak pada berubahnya sistem sosial masyarakat seperti nilai, norma dan sikap perilaku, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya.
  2. Perubahan sosial dalam masyarakat bukan produk tetapi merupakan sebuah proses seperti proses adaptasi makhluk hidup terhadap seleksi alam.
  3. Perubahan sosial dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan eksternal.
  4. Namun sebaliknya, perubahan sosial yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah penduduk terjadi karena upaya pengisian kekosongan jumlah penduduk dan ditandai dengan konversi lahan terbuka menjadi lahan terbangun dan perubahan sektor primer menjadi sektor sekunder maupun sektor tersier.
  5. Jumlah penduduk menentukan cepat atau lambatnya perubahan sosial yang terjadi. Semakin banyak jumlah penduduk maka akan semakin kompleks. 
  6. Pertentangan atau konflik dalam masyarakat juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan sosial.
  7. Kondisi alam yang berubah atau bencana alam mengakibatkan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut terpaksa berpindah untuk mencari tempat yang lebih aman.
  8. Penyebaran kebudayaan secara damai dapat melalui penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain yang terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, akulturasi, maupun asimilasi.
  9. Peran penemuan teknologi baru di dalam perubahan sosial sangat besar, karena dengan adanya penemuan teknologi baru menyebabkan perubahan moda produksi dalam masyarakat.
  10. Konflik dalam masyarakat dikatakan sebagai salah satu faktor penyebab adanya perubahan sosial karena dalam konflik, masyarakat menjadi mudah terpengaruh isu negatif dan mengakibatkan cara pandang dan cara bersikap menjadi berubah.
  11. Revolusi merupakan perubahan secara cepat yang terjadi karena adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang ada. 
  12. Sedangkan reka cipta merupakan penemuan yang bersifat menyempurnakan bentuk penemuan lama, disebut reka cipta jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut.