Senin, 27 April 2020

Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragam. Keberagaman masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya keberagaman budaya. Misalnya perbedaan suku bangsa menyebabkan adat-istiadat, bentuk rumah, pakaian serta kesenian yang memiliki ciri khas yang berbeda. Bangsa Indonesia menyadari dan menghormati adanya perbedaan budaya tersebut. Bangsa Indonesia sejak dahulu telah dipersatukan dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda, tetapi tetap satu.

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu Negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.  Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”. Integrasi berasal dari bahasa Inggris, integrate, artinya menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
  1. Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
  2. Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.

Syarat Integrasi
Integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi Negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu Negara senatniasa diwarnai pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita baik kerugian berupa fisik materi, seperti kerusakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun kerugian mental spiritual. Seperti perasaan kekawatiran, cemas dan ketakutan bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan.. Adapun syarat keberhasilan suatu integrasi di suatu negara adalah sebagai berikut.
  • Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhankebutuhan satu dengan lainnya.
  • Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
  • Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragam Pentingnya Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai menyalahgunakan hak karena banyak sekali orang yang bisa seenaknya melakukan sesuatu hal yang bisa merugikan orang lain. Begitu pula dengan orang yang selalu berusaha menghindar dari kewajibannya sebagai warga negara. Perilaku ini bisa dijadikan salah satu contoh perilaku yang bisa merugikan masyarakat lain, khususnya bagi pemerintah. Pelanggaran akan hak orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga orang tersebut tidak menjalankan kewajibannya. Beberapa kewajiban dan hak sebagai warga negara Indonesia dalam menjaga integrasi nasional baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat antara lain sebagai berikut.
No.LingkunganKewajibanHak
1.Keluarga
  1. Menghormati orang tua, wali dan guru
  2. Mencintai keluarga, masyarakat dan menyayangi teman
  3. Menghargai orang yang lebih tua.
  4. Melaksanakan etika dan akhlak yang mulia
  1. Bergaul dengan anak sebaya
  2. Hak menyatakan dan didengar pendapatnya
  3. Hak dihargai dan dihormati dalam keluarga
  4. Hak beribadah menurut agamanya
2.Sekolah
  1. Mengikuti seluruh kegiatan sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  2. Mewujudkan dan memelihara ketertiban, keamanan, keindahan, kekeluargaan dan kerindangan
  3. Hadir di sekolah sebelum bel sekolah dibunyikan.
  4. Memberi keterangan izin/sakit/berhalangan yang sah.
  1. Menggunakan fasilitas pembelajaran.
  2. Mendapatkan porsi pengembangan sesuai potensi yang dimiliki.
  3. Memperoleh bimbingan dan konsultasi secara optimal.
  4. Mendapatkan perlindungan selama berada di lingkungan sekolah 
3.Masyarakat
  1. Menjaga kerukunan hidup dengan tetangga atas dasar saling menghormati;
  2. Ikut menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan;
  3. Menaati peraturan yang berlaku di dalam lingkungan itu atas dasar kepentingan bersama;
  4. Membatasi diri jangan sampai mengganggu hak dan kemerdekaan orang lain atas dasar hak dalam negara
  1. Menggunakan fasilitas umum yang disediakan pemerintah
  2. Mendapat pelayanan dari pemerintah
  3. Memiliki hak untuk menyampaikan pendapat di lingkungan masyarakat
  4. Hak untuk mendapatkan rasa aman.
  5. Hak mendapatkan perlindungan hukum.

Diperlukan keseimbangan dalam menjalankan hak dan kewajiban. Hal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa mengakibatkan kerugian bagi orang lain dan diri sendiri. Misalnya, pertumbuhan pembangunan infrastruktur (jalan dan jembatan) di satu daerah dengan daerah lainnya harus sama. Jika berbeda akan terjadi kecemburuan dan berakibat terganggunya integrasi nasional. Dengan demikian, sangat penting integrasi nasional bagi pembangunan bangsa dalam masyarakat yang berbeda-beda. Setiap warga masyarakat di daerah harus menyadari adanya perbedaan etnik, suku, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya. Perbedaan tersebut jangan sampai dijadikan sebagai pemicu terjadinya disintegrasi nasional. Oleh karena itu, kalian harus memahami hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.

Disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu yang menghilangnya keutuhan atau persatuan serta menyebabkan perpecahan. Adapun ciri-ciri terjadinya disintegrasi di suatu masyarakat antara lain: Ketidaksamaan tujuan antara anggota suatu kelompok sehingga tidak ada keterpaduan. Sebagian besar anggota kelompok tidak mematuhi norma-norma yang berlaku. Menurunnya wibawa tokoh-tokoh pemimpin kelompok. Kurang berfungsinya sanksi sebagaimana mestinya. Beberapa sikap dan perilaku yang dapat menyebabkan terjadinya disintegrasi nasional melalui lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan bangsa antara lain sebagai berikut.
No.LingkunganSikap dan Perilaku
yang Menyebabkan
Disintegrasi Nasional
Akibat dari Sikap
dan Perilaku
Tersebut
Alternatif agar
Tidak Terulang
1.Keluarga
  1. Tidak mendengarkan nasehat orang tua
  2. Bermusuhan dengan kakak atau adik
  1. Mendapat hukuman atas perbuatan tersebut
  2. Terjadi pertengkaran dan permusuhan
  1. Mendengarkan dan melaksanakan nasehat orang tua.
  2. Saling menyayangi dan mengasihi sesama anggota keluarga
2.Sekolah
  1. Tidak menghargai pendapat teman.
  2. Saling mengejek dan menghina sesama teman
  1. Terjadi pertentangan pendapat yang berujung perselisihan.
  2. Terjadi permusuhan dan saling acuh tak acuh
  1. Menghragai perbedaan pendapat.
  2. Menghargai keberagaman suku, ras, dan antargolongan
3.Masyarakat
  1. Menggunakan hak tanpa memperhatikan kepentingan orang lain.
  2. Bergaul hanya dengan masyarkat sedaerah
  1. Tumpang tindih pelaksanaan hak dalam masyarakat.
  2. Terjadi konflik antar suku, ras, dan antargolongan
  1. Menggunakan hak dengan tidak merugikan orang lain.
  2. Bergaul tanpa membedakan asal-usul mereka
4.Bangsa
  1. Sikap kurang menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain
  2. Sikap kurang toleransi antarumat beragama, walaupun agama
  1. Terjadi pertentangan, konflik dan masalah.
  2. Terjadi pepecahan antar umat beragama yang berujung perselisihan.
  1. Menghargai dan ikut memiliki budaya daerah lain.
  2. Mengutamakan toleransi dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan

Rakyat Indonesia harus memiliki sikap untuk mempersiapkan diri jika terdapat ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dapat mengganggu integrasi nasional.

Faktor-faktor Pendorong, Pendukung, dan Penghambat Integrasi Nasional
a. Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional
  • Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
  • Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
  • Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
  • Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.

b. Faktor pendukung integrasi nasional
  • Penggunaan bahasa Indonesia.
  • Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia.
  • Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
  • Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
  • Adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.

c. Faktor penghambat integrasi nasional
  • Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
  • Kurangnya toleransi antargolongan.
  • Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
  • Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.

Upaya untuk mencapai integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga keselarasan antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional.

Peran Pemerintah
  • Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
  • Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi daerah.
  • Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga negara.
  • Pemerataan pembangunan di segala bidang sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial yang dapat mengakibatkan disintegrasi

Peran Masyarakat
  • Meminimalkan perbedaan dan berpijak pada kesamaan-kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
  • Meminimalkan setiap potensi konflik yang timbul.
  • Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecahbelahan dari ancaman luar.
  • Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.