Rabu, 06 November 2019

Memahami Moralitas Dalam Sila Pancasila

Istilah Moral berasal dari bahasa Latin yang dalam bentuk tunggal kata moral yaitu mos sedangkan bentuk jamaknya, yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang sama, yaitu kebiasaan atau adat. Moral atau moralitas yang berarti adat istiadat, kebiasaan nilai-nilai, dan norma-norma yang selalu berlaku dalam kelompok atau masyarakat. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk (Bertens, 2002:7). Moralitas juga berperan sebagai pengatur dan petunjuk bagi manusia dalam berperilaku agar dapat dikategorikan sebagai manusia yang baik dan dapat menghindari perilaku yang buruk. (Keraf, 1993:10)

Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali, tumbuh dan berkembang dari budaya bangsa Indonesia, sehingga menjadi ideologi yang tidak diciptakan oleh bangsa lain. Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Karena Pancasila merupakan sumber nilai di Indonesia maka semua nilai yang berkembang tidak oleh bertentangan dengan Pancasila.

Kehidupan sehari-hari dalam keluarga harus dijiwai nilai-nilai luhur Pancasila, di mana orang tuamenjadi teladan bagi anak-anaknya. Segala tindak tanduk seluruh keluarga harus bersumber darinilai-nilai luhur Pancasila. Anak yang berumur tujuh tahun telah memasuki usia wajib belajar pendidikan formal. Di sinilah penanaman nilai-nilai luhur Pancasila dimulai yaitu dari taman kanak-kanak, terutama melalui pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Pendidikan dalam masyarakat amat penting untuk penanaman nilai luhur Pancasila, karena waktu di sekolah hanya terbatas sehingga waktu yang lebih banyak ada di lingkungan keluargadan masyarakat maka pergaulan sehari-hari dalam masyarakat luas akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan sikap dan kepribadian anak. Oleh karena itu, hendaknya masyarakat ikut bertanggung jawab dalam pembentukan sikap dan perilaku anak, serta penanaman nilai-nilai luhur Pancasila.

Pancasila yang digali dari akar budaya Indonesia mengandung nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi bangsa Indonesia sejak zaman dulu. Nilai-nilai itu antara lain nilai agama, adat istiadat, dan perjuangan untuk melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan. Nilai-nilai ini mengkristal dalam rumusan Pancasila sebagai perwujudan filsafat kemanusiaan yang mencerminkan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan (alam) tempat hidupnya.

Dengan menghayati dan mengamalkan nilai nilai dalam Pancasila seluruh warga negara akan menghargai semangat kebhinnekatunggalikaan dan keragaman agama, suku bangsa, pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat, sosial, dan ekonomi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Menunjukkan perilaku bertanggung jawab dan rela berkorban dalam keluarga, sekolah, dan lingkungan sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila.
 Istilah Moral berasal dari bahasa Latin yang dalam bentuk tunggal kata moral yaitu mos se Memahami Moralitas Dalam Sila Pancasila
Berikut ini nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila serta sikap yang harus ditunjukan baik dalam lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan bangsa dan negara.
SilaNilai Yang TerkandungSikap
Ketuhanan yang Maha EsaNilai-nilai yang terkandung dalam sila “Ketuhanan yang Maha Esa” terkait dengan hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Nilai-nilai tersebut antara lain Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, toleransi, kebiasaan beribadah, penghormatan kepada agama atau kepercayaan lain, kerukunan dan kerja sama antarumat beragama.
  1. Beribadah sesua agama masing-masing.
  2. Menghormati teman lain yang berbeda agama.
  3. Membina kerjasama dan tolong menolong antar umat ber-agama
Kemanusiaan yang adil dan beradabNilai-nilai yang terkandung dalam sila “Kemanusian yang Adil dan Beradab” antara lain pengakuan terhadap adanya martabat manusia dan perlakuan yang adil terhadap sesama manusia.
  1. Menghargai teman yang berlainan agama.
  2. Bersikap dan berkata sopan pada semua teman.
  3. Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama
Persatuan IndonesiaSila ketiga mengandung nilai-nilai persatuan, di antaranya adalah sebagai berikut: Menjunjung tinggi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Cinta perdamaian dan persatuan. Tidak egosentris.
  1. Bangga dan cinta terhadap tanah air.
  2. Mengembangkan sikap persatuan dan kesatuan.
  3. Memajukan pergaulan demi peraturan bangsa.
  4. Menjunjung tinggi persatuan Indonesia.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
Sila keempat mengandung nilai-nilai kerakyatan, di antaranya adalah sebagai berikut : Mendahulukan kepentingan dan tujuan bersama. Melaksanakan musyawarah dan demokrasi untuk mengambil keputusan
bersama. Bijaksana dalam menyelesaikan masalah.
  1. Selalu memperdepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan permasalahan.
  2. Menghargai hasil musyawarah.
  3. Ikut serta dalam pemilihan umum.
  4. Memberikan kepercayaan wakil-wakil rakyat yang telah terpilih.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat IndonesiaSila kelima Pancasila mengandung nilai-nilai keadilan sosial, di antaranya adalah sebagai berikut. Adil, sesuai kebutuhan tiap orang atau kelompok, bukan dibagi sama rata. Suka bekerja keras. Menghormati kedaulatan bangsa sendiri dan bangsa lain. Menganggap bangsa lain sama derajatnya.
  1. Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan.
  2. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan pihak umum.
  3. Suka melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial.