Minggu, 10 November 2019

Kerajinan Teknik Potong Sambung dan Konstruksi

Benda-benda kerajinan yang terdapat disekitar kita dibuat dengan berbagai macam cara, antara lain dengan teknik jahit, bordir, ukir, anyam, serta perpaduan antara berbagai macam teknik seperti teknik potong, teknik sambung yang dipadukan dengan teknik Kontruksi. Melalui berbagai macam teknik tersebut, tercipta beragam benda kerajinan yang memiliki fungsi praktis, seperti meja, kursi, tempat koran, tempat tisu, tempat pensil, taplak meja, dan lain-lain, maupun sebagai benda hias contohnya guci, hiasan dinding, dan lain-lain.

Banyak kerajinan yang di buat dengan teknik potong sambung dan konstruksi di sekitar kita. Misalnya benda-benda yang ada di dalam kelas seperti penggaris kayu, pigura, dan meja belajar. Ketiga benda tersebut proses pembuatannya secara jelas ada unsur memotong, menyambung dan konstruksi. Pada penggaris hanya menggunakan teknik potong. Pigura dan meja menggunakan ketiga teknik.

A. Pengertian Teknik Potong Sambung dan Konstruksi
Benda kerajinan dengan teknik potong, sambung dan kontruksi adalah suatu produk kerajinan yang dibuat cara memotong, menyambung, dan menyusun (Kontruksi), bahan-bahan tersebut menjadi sebuah benda kerajinan tertentu berupa benda pakai atau benda hias. Secara rinci pengertian ketiga teknik tersebut antara lain sebagai berikut.
  1. Teknik potong: teknik dengan cara memotong atau memisahkan bahan menjadi dua bagian atau lebih dalam membentuk benda kerajinan.
  2. Teknik sambung: teknik dengan cara menyatukan atau menggabungkan bahan dari dua bagian atau lebih menjadi satu dalam membentuk benda kerajinan.
  3. Teknik kontruksi: teknik dengan cara mencetak atau menyusun atau membentuk bahan sesuai model atau produk kerajinan yang akan dibuat.

B. Jenis-Jenis Bahan
Bahan yang diperlukan dalam pembuatan benda kerajinan dengan teknik potong, sambung dan kontruksi ada bermacam-macam. Hal ini bergantung dari bahan yang dipakai untuk membuat benda kerajinan serta bentuk benda yang dibuat. Beberapa jenis bahan yang disa dibuat kerajinan antara lain sebagai berikut.
  1. Bahan keras: bahan yang mempunyai sifat keras dan padat. Contoh: kayu, batu, kaca, baja, aluminium, besi, bambu, logam, tembaga, dan perak.
  2. Bahan lunak: bahan yang mempunyai sifat lunak dan mudah dibentuk. Contoh: tanah liat, plastisin, gipsum, lilin, dan sabun.
  3. Bahan organik: bahan yang berasal dari alam. Contoh : rotan, kayu, daun, karet, batu, enceng gondok, tanah liat, bambu, akar alam, dan serat alam.
  4. Bahan anorganik: bahan buatan manusia/berasal dari sumber daya alam tak terbaharui. Contoh: kain sintetis, plastik, besi, tembaga, sabun, perak, aluminium, lilin, logam, dan plastisin.
  5. Bahan daur ulang: bahan bekas/limbah yang dapat dibuat kerajinan. Contoh: kertas daur ulang.
  6. Bahan Alam (organik): pelepah pisang, cangkang kerang, kertas/kardus, kulit telur, bulu ayam, bulu domba, kulit sapi, kulit buaya, kulit ular, kulit ikan ari, jerami, tempurung kelapa, sabut kelapa, kulit jagung, dan kulit kacang.
  7. Bahan Buatan (anorganik): plastik kresek, botol kaca, botol plastik, kain perca, aluminium, plastik detergen, dan kaleng.

C. Peralatan yang Digunakan
Peralatan yang dipakai dalam pembuatan benda kerajinan yang dibuat dengan teknik potong, sambung dan kontruksi disesuaikan dengan fungsi alat tersebut. Beberapa peralatan dibutuhkan saat membuat benda kerajinan baik menggunakan teknik sambung, potong dan konstruksi. Beberapa alat yang digunakan antara lain sebagai berikut :
  1. Teknik potong: cutter, gunting, pisau, gergaji, tang, dan tape dispenser.
  2. Teknik sambung: jarum, mesin jahit, pistol lem, staples, palu, alat las, solder, dan obeng.
  3. Teknik kontruksi: cetakan dan mal/pola.

D. Cara Kerja
Setelah desain dibuat dan segala bahan serta peralatan yang dibutuhkan telah disiapkan, langkah selanjutnya adalah tahap pembuatan benda kerajinan, Beberapa cara kerja yang dapat dilakukan pada saat membuat benda kerajinan dengan teknik potong sambung dan konstruksi antara lain sebagai berikut.
  1. Teknik potong: digunting, disayat, dicacah, dibelah, dipotong, diraut, digergaji, disobek, dan diiris.
  2. Teknik sambung: dilem/direkatkan, distaples, disolder, dipalu, disekrup, dilas, diikat, dijahit, dan dianyam.
  3. Teknik konstruksi: dicetak, dipola, dan disablon.

E. Prosedur Pembuatan Kerajinan
Dalam proses pembuatan kerajinan teknik potong, sambung dan konstruksi terdapat prosedur pembuatan, diantaranya adalah sebagai berikut.
  1. Menentukan produk kerajinan yang akan dibuat.
  2. Perencanaan bentuk kerajinan yang akan dibuat/didesain, meliputi gambar, ukuran, dan keterangan.
  3. Perencanaan biaya produksi.
  4. Proses pembuatan.
  5. Finishing/ penyelesaian akhir.
  6. Pengemasan

F. Ciri-ciri Produk Berkualitas Baik
Dalam berkarya, tentunya tidak terlepas dari adanya tahapan pada proses penciptaannya. Karena melalui tahapan yang benar dalam proses penciptaan suatu karya, maka secara otomatis akan menghasilkan karya kerajinan yang baik kualitasnya. Oleh sebab itu, proses penciptaan karya kerajinan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
  1. Inovatif: menciptakan produk yang baru.
  2. Kreatif: kemampuan untuk menciptakan hal yang baru.
  3. Unik: lain daripada yang lain.
  4. Khas: memiliki ciri khusus/istimewa.
  5. Estetis: indah.
  6. Variatif: beraneka ragam.
  7. Teknis: pembuatan kerajinan secara urut dan runtut.

G. Motif Ragam Hias
Ragam hias atau motif adalah bentuk dasar hiasan yang umumnya diulang-ulang sehingga menjadi pola dalam suatu karya kerajinan atau kesenian. Ragam hias dapat dihasilkan dari proses menggambar, memahat, mencetak dsb. untuk meningkatkan mutu dan nilai pada suatu benda atau karya seni. Ada beberapa motif ragam hias yang dapat digunakan dalam proses pembuatan kerajinan dengan teknik potong sambung dan konstruksi. Beberapa motif ragam hias yang digunakan antara lain sebagai berikut.
benda kerajinan yang terdapat disekitar kita dibuat dengan berbagai macam cara Kerajinan Teknik Potong Sambung dan Konstruksi
  1. Flora: ragam hias dengan bentuk tumbuhan.
  2. Fauna: ragam hias dengan bentuk hewan.
  3. Geometris: ragam hias dengan bentuk bangun datar.
  4. Tumpal: ragam hias dengan bentuk tepian segitiga.
  5. Meander: ragam hias dengan bentuk tepian lekuk siku.