Senin, 04 November 2019

Jenis Ikan Hias Air Tawar

Negara kita memiliki banyak sekali jenis ikan hias air tawar. Menurut Kementrian Kelautan dan Perikanan, saat ini terdapat lebih dari 1.100 spesies ikan hias air tawaryang diperdagangkan secara global. Dari jumlah tersebut, Indonesia memiliki sekitar 400 spesies, namun hanya sekitar 90 spesies yang dibudidayakan secara luas oleh masyarakat. Ikan hias air tawar memiliki beberapa kelebihan terutama kemudahan budidayanya. Banyak sekalijenis ikan hias air tawar yang dapat dibudidayakan dengan teknologi dan fasilitas yang murah sehingga dapat dilakukan dengan skala kecil, bahkan untuk usaha rumah tangga sekalipun.

Ikan hias air tawar kebanyakan dibudidayakan untuk kebutuhan hobi dan sebagian lagi untuk kepentingan penelitian. Beberapa jenis ikan hias air tawar asal Indonesia yang menjadi primadona pasar diantaranya adalah arwana dan cupang. Indonesia juga telah berhasil mendomestikasi ikan impor seperti koki, koi, discus, dan guppy. Ikan hias air tawar lebih mudah dibudidayakan dibanding ikan laut. Teknologinya sederhana dan biayanya murah. Sehingga banyak dilakukan dalam skala usaha rumahan. Berikut ini beberapa jenis ikan air tawar hias yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak dicari dan berpotensi untuk dibudidayakan.

1. Ikan koi
Ikan koi atau Cyprinus carpio L pertamakali dipopulerkan di Jepang. Sekitar tahun 1820-an para penangar ikan negeri sakura berhasil menyilangkan beberapa strain ikan mas menjadi ikan dengan warna merah dan putih yang menarik. Ikan hasil persilangan ini dikenal dengan nama koi. Kemudian tahun-tahun berikutnya berkembang ikan koi dengan berbagai varian warna menarik lainnya.
 Negara kita memiliki banyak sekali jenis ikan hias air tawar Jenis Ikan Hias Air Tawar
Ikan koi merupakan ikan hias air tawar yang cocok dipelihara di kolam bukan akuarium. Karena daya tarik ikan koi terdapat pada warna-warni yang indah bila dilihat dari atas. Selain itu, ikan koi juga memerlukan ruang gerak yang luas. Jenis ikan hias air tawar ini cukup mudah dikembangbiakan, namun sulit mendapatkan koi berkualitas.

Beberapa jenis ikan koi yang dibudidayakan antara lain sebagai berikut :
  • Kohaku adalah Koi putih dengan pola warna merah. Warna putih pada Kohaku menjadi pusat perhatian untuk menentukan kualitasnya. 
  • Taisho Sanshoku adalah Koi putih dengan pola warna merah dan hitam. 
  • Showa Sanshoku adalah Koi hitam dengan pola warna merah dan putih. Disebut Showa karena varietas ini ditemukan pada era Showa di Jepang.
  • Utsuri mono adalah Koi hitam dengan pola warna putih (Shiro Utsuri), merah (Hi Utsuri) atau kuning (Ki utsuri).
  • Bekko adalah Taisho Sanshoku yang tidak ada pattern/pola warna merah (Shiro Bekko). Jenis yang lain meliputi Aka Bekko (koi merah dengan pola warna hitam), Ki Bekko (koi kuning dengan pola warna hitam).
  • Asagi adalah Koi biru keabu-abuan dengan warna merah di sisi badannya, sisi kepala dan sirip.
  • Shusui adalah Koi jenis Asagi dari kelompok Doitsu (Koi dengan sisik hanya dibagian punggung / sisi saja).
  • Koromo adalah Koi dengan pola warna merah yang sekelilingnya berwarna gelap.
  • Goshiki adalah Koi jenis Asagi yang mempunyai pattern warna merah.
  • Hikari Muji Adalah Koi metalik yang berwarna tunggal.
  • Hikari Moyo adalah Koi metalik dengan 2 atau 3 warna, kecuali jenis Utsuri dan Showa yang berwarna metalik.
  • Tancho adalah Koi dengan bulatan merah di kepalanya.
  • Kawari mono adalah Koi non metalik yang tidak termasuk dalam kelompok lainnya. 

2. Ikan cupang
Ikan cupang atau Betta sp. merupakan salah satu jenis ikan air tawar endemik negara-negara di Asia Tenggara. Ikan ini berkembang baik di rawa-rawa daerah tropis. Ikan cupang sanggup hidup dalam volume air yang sedikit dan minim oksigen. Cupang dapat dipelihara dalam toples kecil dan tidak perlu mesin penghasil gelembung (aerotor).

Ikan cupang dipelihara sebagai ikan hias dan ikan aduan. Selain warna sisik dan siripnya yang berkilauan, ikan ini mempunyai sifat agresif. Cupang bisa merobek-robek sesamanya dalam pertempuran yang berlangsung berjam-jam lamanya.

Budidaya ikan cupang relatif murah, karena tidak memerlukan tempat yang luas dalam proses pemijahannya. Ikan ini berkembang dengan cara bertelur dan telurnya menempel pada substrat seperti akar tanaman, daun-daun, dan serabut rapia. Berdasar bentuk siripnya ikan cupang dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :
  • Halfmoon (bulan sepotong). Jenis ikan cupang halfmoon memiliki sirip dan ekor yang seolah menyatu membentuk setengah lingkaran. Bila dilihat dari samping, sirip ikan halfmoon berbentuk seperti bulan sebelah. Cupang ini memiliki sirip dan ekor yang lebar dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang ini pertama kali dibudidayakan di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982.
  • Crown tail (serit). Di sebut crown tail atau ekor mahkota, karena bila dibalik menghadap ke atas serit-serit pada ekornya terlihat seperti mahkota raja. Jenis ikan cupang serit memiliki banyak varian. Ada yang seritnya tunggal, dimana dalam setiap serit hanya terdapat satu tulang sirip. Ada juga yang berserit dua atau serit ganda.
  • Plakat Halfmoon (petarung). Plakat berasal dari istilah di Thailand yang artinya kurang lebih adalah tarung atau laga. Jenis ikan cupang ini biasa digunakan sebagai cupang aduan. Palakat Halfmoon badannya mirip dengan cupang laga tapi jenis ini mempunyai ekor sirip yang lebih lebar dan indah.

3. Ikan arwana
Nama latin ikan hias air tawar ini adalah Scleropages sp. Arwana merupakan salah satu ikan endemik Indonesia. Ikan ini banyak ditemukan di perairan air tawar Kalimantan dan Papua. Dahulu, ikan arwana didapat dari perburuan di alam bebas. Namun saat ini sudah bisa dibudidayakan.

Arwana mempunyai bentuk tubuh yang unik dan indah, bentuk yang memanjang dan ramping menyerupai pisau. Awana juga memiliki ciri khas tersendiri, yaitu dua buah sungut yang terdapat pada bibir bawahnya. Sungut tersebut berfungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi mangsa. Gerakan renang arwana sangat anggun dan sisik-sisiknya yang berkilau menambah indah sosok arwana.

Ikan arwana merupakan salah satu ikan hias air tawar yang bernilai ekonomi tinggi. Harga per ekornya mencapai jutaan rupiah, terutama untuk jenis-jenis tertentu. Sentra produksi ikan arwana ada di Kalimantan dan Sumatera.
  • Super Red Arwana. Arwana super red ini asli dari Indonesia. Di habitat aslinya banyak ditemui di sungai-sungai Kalimantan utamanya di Kalimantan bagian barat seperti dari Sungai Kapuas dan Danau Sentarum yang dikenal sebagai habitat dari Super Red (Chili dan Blood Red). 
  • Golden Red Tail (RTG) Arwana. Arwana jenis ini di alam banyak ditemui habitat air tawa daerah Pekan Baru, Riau, Sumatera. Di pasar internasional Sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana). 
  • Jardini Arwana. Karakteristik arwana jenis ini memiliki warna dasar hitam kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik kuning ke emasan pada bagian tengah sisik-sisiknya, bahkan di bagian kepala (pipi) sampai pada sirip dan ekornya pun terdapat bintik-bintik kuning tersebut. Jardini dapat dijumpai di Pulau Irian karena arwana ini sering pula disebut sebagai arwana irian. 

4. Ikan koki
Ikan koki (Carrasius auratus) masih satu keluarga dengan ikan mas. Pertamakali dikenal sebagai ikan hias di Cina. Namun yang mempopulerkan ikan koki adalah bangsa Jepang. Dari negeri ini, ikan koki menjadi semakin variatif dengan berbagai warna dan bentuknya.

Mas koki sudah lama dibudidayakan secara luas di Indonesia. Sentra produksi koki terbesar ada Tulungagung, Jawa Timr Kota ini memproduksilebih dari 55 Juta ekor ikan mas koki. Harga per ekornya relatif murah,ikan ini mudah dibudidayakan secara masal.

5. Ikan guppy
Ikan guppy (Poecilia reticulate) merupakan ikan asli wilayah Amerika Tengah dan Selatan. Ikan ini sangat mudah beradaptasi sehingga penyebarannya bisa meluas ke seluruh bumi. Masuk ke Indonesia sekitar tahun 1920-an. Saat ini guppy bisa ditemukan dengan mudah di perairan air tawar di Indonesia.

Ikan guppy merupakan jenis ikan hias air tawar yang gampang dibudidayakan. Bereproduksi secara internal dengan melahirkan anak. Guppy kawin dengan memasukan organ gondopodium yang berada pada sirip anal ke dalam organ telur betina.

Ikan betina mempunyai kemampuan untuk menyimpan sperma dalam tubuhnya. Sehinga bisa hamil hingga 3 kali dalam satu kali perkawinan. Jarak antar kehamilan berlangsung 1-5 minggu. Seekor indukan betina dapat menghasilkan sekitar 30-100 burayak dalam satu kali kelahiran.

6. Ikan louhan
Ikan louhan termasuk dalam keluarga Cichild dan tidak ditemukan di alam bebas. Ikan hias air tawar ini merupakan hasil persilangan dari berbagai jenis ikan Cichlid. Louhan pertama kali dikembangkan di Malaysia. Banyak orang menyukai ikan ini karena warna sisik dan benjolan dikepalanya. Selain di Malaysia, ikan ini dikembangkan juga di Taiwan.

Kini ikan louhan menyebar ke berbagai negara. Iklan louhan mempunyai sifat agresif dan bila lepas ke perairan umum bisa menjadi predator bagi ikan lainnya. Banyak kritik yang dialamatkan pada ikan ini, diantaranya dianggap merusak strain-strain ikan Cichlid.

7. Ikan discus
Ikan discus (Symphysodon discus) berasal dari perairan Amazon. Disebut discus karena bentuknya seperti piringan (disc) dengan warna-warni yang atraktif. Pembawaan ikan hias air tawar ini sangat tenang dan gerakannya lembut, sehingga disebut raja akuarium. Ikan yang paling besar bisa mencapai diameter 15 cm.

Discus cocok dikembangbiakan di iklim tropis dengan suhu air 25-30oC. Untuk pemeliharaan dalam akuarium harus sedikit telaten, karena ikan discus mudah stress jika kualitas air akuarium berubah.